Liburan_Ruth Amalia Ferini Nainggolan_Merdeka dari Gatal: Mengatasi Dermatitis Atopik
Apa itu dermatitis atopik?
Dermatitis atopik, merupakan penyakit kronis (bertahan lama) yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan iritasi pada kulit. Ini adalah kondisi umum yang biasanya dimulai pada masa kanak-kanak. Namun, siapa pun bisa terkena penyakit ini pada usia berapa pun. Walaupun tidak menular, dermatitis atopik menyebabkan kulit menjadi sangat gatal. Menggaruk menyebabkan kemerahan lebih lanjut, bengkak, pecah-pecah, cairan bening yang keluar, pengerasan kulit, dan pengeroposan. Dalam kebanyakan kasus, ada periode ketika penyakit menjadi lebih buruk, yang disebut flare (kambuhnya penyakit), diikuti oleh periode ketika kulit membaik atau membaik sepenuhnya, yang disebut remisi.

Bagaimana mendiagnosis penyakit ini?
Untuk mendiagnosis dermatitis atopik, dokter akan memeriksa kulit Anda dan mendiskusikan gejala serta riwayat kesehatan Anda. Sebagian kecil kulit mungkin akan diambil untuk dianalisis di laboratorium guna menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, sebuah prosedur yang dikenal sebagai biopsi kulit. Terdapat juga metode testing yang lain, yakni Patch Testing. Dalam prosedur ini, sejumlah kecil alergen potensial ditempelkan pada tambalan yang lengket, kemudian diaplikasikan pada kulit. Patch ini dibiarkan di kulit selama 2 hingga 3 hari, selama waktu tersebut Anda harus menjaga area yang ditempel tetap kering. Setelah itu, dokter akan memeriksa reaksi kulit di bawah tambalan untuk menentukan apakah perlu dilakukan pengujian lebih lanjut.
Ketahui pengobatannya
Pengobatan dari dermatitis atopik tentunya bervariasi, tergantung dari penyebab dan gejala yang dimiliki. Jika langkah perawatan di rumah tidak meredakan gejala, maka sebaiknya konsultasi lebih lanjut kepada dokter yang mungkin akan meresepkan obat. Beberapa perawatan yang dilakukan adalah:
- Krim gel atau salep kortikosteroid: krim atau salep ini dioleskan ke bagian kulit yang bereaksi (menunjukan kemerahan). Dengan menggunakan ini, maka akan ada penghambatan kalsineurin pada ruam. Ini adalah salah satu obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga diperlukan resep dokter.
- Terapi cahaya atau fototerapi: Mengekspos ruam pada cahaya alami atau buatan dalam jumlah terkendali.
- Menggunakan pil berkekuatan resep atau obat suntik: Pengobatan ini digunakan jika dermatitis yang mulai parah. Obat yang biasanya diberikan adalah kortikosteroid oral atau obat biologis suntik yang disebut dupilumab.
- Menggunakan pembalut basah: pengobatan medis untuk dermatitis atopik yang parah. Caranya adalah dengan mengoleskan salep kortikosteroid, membalutnya dengan perban basah, dan menutupnya dengan lapisan kain kasa kering.
Referensi artikel:
-
- Ständer S. Atopic dermatitis. New England Journal of Medicine [Internet]. 2021 Mar 25[cited 2024 Aug 18];384(12):1136–43. Available from: https://doi.org/10.1056/nejmra2023911
- Atopic dermatitis [Internet]. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. 2022[cited 2024 Aug 18]. Available from: https://www.niams.nih.gov/health-topics/atopic-dermatitis
- Rosmalika KR, Damayanti D, Putera AM. Dermatitis Atopik pada Anak dan Faktor Penyebabnya [Internet]. Universitas Airlangga Official Website. 2022[cited 2024 Aug 18]. Available from: https://unair.ac.id/dermatitis-atopik-pada-anak-dan-faktor-penyebabnya/
- Dermatitis [Internet]. Rochester: Mayo Clinic; 2023 Sept 8 [cited 2024 Aug 18]. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dermatitis-eczema/diagnosis-treatment/drc-20352386#:~:text=To%20diagnose%20dermatitis%2C%20your%20doctor,helps%20rule%20out%20other%20conditions.