Minuman Berkolagen Demi Kulit “Putih?”

Suplementasi kolagen viral di kalangan masyarakat demi memenuhi standar kecantikan

alt="Minuman berkolagen"

Di media sosial, penjualan produk kolagen kian marak. Berbagai merk minuman berkolagen terus bermunculan. Beauty influencer bahkan artis juga ikut mempromosikan produk-produk kolagen tersebut kepada masyarakat dengan iming-iming kulit yang lebih cerah. Masyarakat menjadikan kulit putih dan cerah sebagai standar kecantikan seseorang sehingga trik pemasaran ini terbilang nyata dampaknya. Walaupun begitu, banyak yang mempertanyakan apakah produk-produk tersebut sungguh memberikan efek mencerahkan atau bahkan memutihkan kulit konsumennya. Selain mempertanyakan efektivitasnya, tidak sedikit dari mereka yang mempertanyakan keamanan suplementasi ini.

Kolagen adalah protein yang secara alami diproduksi di dalam tubuh. Tersusun atas asam amino, kolagen menjadi pendukung struktural bagi ruang ekstraseluler jaringan ikat. Satu kolagen tersusun atas tiga rantai asam amino yang salah satunya merupakan asam amino glisin yang berikatan satu sama lain membentuk sebuah triple helix. Susunan inilah yang membuat kolagen menjadi membentuk konfigurasi yang kaku, kokoh, dan tahan terhadap regangan. Kolagen dinobatkan sebagai matriks yang sempurna untuk kulit, tendon, tulang, dan ligamen. Kolagen menahan air dan mendukung kulit yang halus, kencang, dan kuat.

Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, sintesis kolagen dalam tubuh akan menurun. Faktor lingkungan, seperti paparan sinar matahari, rokok, pencemaran lingkungan, penyalahgunaan alkohol, dan defisiensi nutrisi dapat mempercepat proses penurunan sintesis ini. Karena itu, elastisitas kulit berkurang dan garis serta kerutan halus muncul. Kulit pun menjadi lebih tipis dan kering. Hal ini memang bisa diatasi dengan salah satunnya konsumsi kolagen oral. Setelah tertelan, kolagen oral ini selanjutnya dimetabolisme menjadi di- dan tri-peptida bioaktif di saluran pencernaan, yang kemudian dilepaskan ke aliran darah dan terakumulasi di kulit untuk membentuk biomatriks kolagen.

Menurut cara kerjanya, suplementasi kolagen jelas dapat membantu meningkatkan integritas kulit dan memodulasi penuaan kulit. Minuman kolagen dapat secara substansial dan signifikan meningkatkan kemampuan sintesis kolagen pada fibroblas. Selain meningkatkan sintesis kolagen, minuman berkolagen ternyata terbukti meningkatkan produksi serat elastin fibroblas. Namun, hingga saat ini, belum ditemukan literatur yang membuktikan bahwa kolagen dapat mencerahkan dan memutihkan kulit. Selain itu, dalam dunia dermatologi, ternyata konsumsi produk kolagen ini masih menjadi kontroversi karena kurangnya regulasi kualitas dan kuantitas bahan dalam suplemen kolagen yang dijual bebas.

Dari segi keamanan, minuman berkolagen yang dipasarkan di Indonesia yang sudah berlabel BPOM dapat terbilang aman. Akan tetapi, tetap harus diperhatikan cara dan tujuan konsumsinya. Jika Anda menginginkan kulit yang putih dan cerah, apalagi secara instan, tentu konsumsi minuman berkolagen bukanlah solusi yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan produk yang dapat menghambat proses penuaan kulit dengan meningkatkan dan mengembalikan elastisitas, kepadatan, dan hidrasi serta menurunkan kekasaran kulit, Anda dapat menjadikan konsumsi minuman berkolagen ini sebuah solusi.

Terakhir, suplemen kolagen tidak menimbulkan efek samping dan terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik selama seluruh periode aplikasi dan sesudahnya. Akan tetapi, waspadai pula potensi kerja ginjal berlebih yang dapat mengganggu kesehatan ginjal apabila dikonsumsi berlebihan karena bagaimanapun kolagen adalah protein yang jika semakin tinggi jumlahnya dalam tubuh, kerja ginjal dalam memfiltrasinya juga akan semakin tinggi. Kadar gula dalam tiap produk juga perlu diperhatikan agar tidak terlalu tinggi dan masih dalam batas anjuran konsumsi gula harian Anda. Untuk itu, perlu bijak dalam mengonsumsinya agar efek samping yang dikhawatirkan tidak terjadi dan tujuan konsumsi suplemen pun tercapai.

Referensi:

  1. Wu M, Cronin K, Crane JS. Biochemistry, Collagen Synthesis. [Updated 2022 Sep 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507709/.
  2. Bolke L, Schlippe G, Gerß J, Voss W. A Collagen Supplement Improves Skin Hydration, Elasticity, Roughness, and Density: Results of a Randomized, Placebo-Controlled, Blind Study. Nutrients. 2019 Oct 17;11(10):2494.
  3. Lin P, Hua N, Hsu YC, Kan KW, Chen JH, Lin YH, Lin YH, Kuan CM. Oral Collagen Drink for Antiaging: Antioxidation, Facilitation of the Increase of Collagen Synthesis, and Improvement of Protein Folding and DNA Repair in Human Skin Fibroblasts. Oxid Med Cell Longev. 2020 May 11;2020:8031795. 
  4. Choi FD, Sung CT, Juhasz ML, Mesinkovsk NA. Oral Collagen Supplementation: A Systematic Review of Dermatological Applications. J Drugs Dermatol. 2019 Jan 1;18(1):9-16.

Share your thoughts