Liburan_Jennyfer Febrina Widjaya_Melodi Penenang Jiwa: Harmoni Musik dan Kesehatan Mental
Bagaimana musik dapat berdampak positif bagi kesehatan mental kita

Siapa yang tidak pernah mendengarkan musik? Alunan melodi indah dengan nada-nada cantik ini didengarkan oleh segala jenjang masyarakat, mulai dari lagu pengantar tidur hingga himne dan mars kebangsaaan yang berkumandang pada setiap acara resmi. Tak jarang pula musik digunakan sebagai sarana berekspresi pada kehidupan sehari-hari. Tetapi, tahukah Anda bahwa musik mampu berdampak dahsyat bagi kesehatan mental Anda? Baik mendengarkan musik atau bermain musik terbukti memberikan dampak positif dalam kesehatan mental Anda.
Dampak Positif Musik dalam Kesehatan Mental
Dampak positif musik ternyata dirasakan oleh setiap jenjang usia. Penggunaan nyanyian oleh ibu kepada bayinya ternyata menimbulkan emosi positif pada sang ibu. Emosi positif ini kemudian diterima oleh sang bayi dan menjadi bekal hubungan yang baik antara ibu dan anak di masa depan.(1) Sebaliknya, musik yang didengarkan oleh lansia terbukti meningkatkan kesejahteraan mental, mengurangi perasaan kesendirian, dan membangun perasaan keterhubungan secara sosial.(2) Pada lansia yang mengalami senile demensia (atau lebih umum dikenal dengan pikun), musik menjadi alternatif bagi mereka untuk mengurangi perasaan cemas.(1)
Apabila Anda berpartisipasi dalam musik, seperti menyanyi atau bermain alat musik, Anda akan lebih mudah dalam mengekspresikan emosi Anda, terutama emosi-emosi yang sulit untuk diungkapkan secara verbal atau emosi yang tidak disadari.(1,3) Dalam hal ini, musik dapat menjadi alternatif mengekspresikan diri tanpa bahasa. Selain itu, musik juga dapat menjadi mekanisme koping atas kejadian-kejadian negatif yang terjadi dalam hidup Anda, seperti kehilangan orang terdekat. Melalui musik, Anda dapat melepaskan perasaan-perasaan negatif yang Anda miliki sehingga Anda dapat berdamai dengan diri sendiri. Tak hanya itu, musik juga memberikan relaksasi dan perasaan menenangkan. Musik yang ceria juga membangkitkan kebahagiaan dalam diri Anda. Bahkan, musik dapat memberikan sensasi “penyembuhan” gangguan fisik apabila Anda mempercayainya.(3)
Musik dalam Penemuan Diri
Musik akan mendorong Anda untuk merasa lebih percaya diri. Musik juga dapat menjadi cara bagi Anda untuk menemukan kembali dan menyadari jati diri Anda melalui proses penemuan kemampuan dan limitasi Anda dalam bermain musik. Partisipasi musik akan memberikan Anda kesempatan untuk berada dalam suatu ruang yang aman untuk mengekspresikan diri sehingga Anda dapat melarikan diri sejenak dari rutinitas atau hal-hal lain yang mungkin melelahkan. Sebaliknya, musik juga dapat digunakan sebagai cara untuk menerima rasa sakit atau emosi negatif yang Anda miliki. Dalam proses berpartisipasi dalam musik, Anda juga berkesempatan untuk merasa terhubung dengan orang lain dan kejadian-kejadian yang terjadi di masa lalu Anda. Dengan demikian, musik memberikan Anda kesempatan untuk merasakan dukungan sosial dan fungsi sosial yang meningkat.(3)
Musik Sebagai Terapi Kesehatan Mental
Selain mendengarkan dan bermain musik, musik yang digunakan sebagai terapi juga terbukti memberikan hasil positif yang menjanjikan. Pada anak-anak dan orang dewasa, musik terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan dan gejala depresi. Selain itu, terapi musik juga dapat meningkatkan kesehatan mental pada berbagai gangguan lainnya, seperti spektrum autisme.(1,4) Musik yang digunakan sebagai terapi kesehatan mental terbukti memberikan dampak yang lebih besar ketimbang terapi pada umumnya atau psikoterapi. Pada ibu hamil dengan masalah kesehatan mental yang menghindari efek samping obat-obatan, terapi musik juga menjadi alternatif yang sesuai. Bahkan, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa mendengarkan musik selama 30 menit setiap harinya ketika hamil mengurangi stres, ansietas, dan depresi.(1)
Bijak dalam Memilih Musik
Akan tetapi, Anda juga harus berhati-hati dalam memilih jenis musik yang Anda dengarkan atau mainkan. Selain memberikan dampak positif, beberapa musik juga memberikan dampak negatif. Sebagai contoh, ketika laki-laki mendengarkan lagu dengan lirik yang merendahkan perempuan, mereka menunjukkan tingkat keagresifan yang lebih tinggi terhadap lawan jenisnya. Sebaliknya, ketika perempuan mendengarkan musik dengan lirik yang berisi kebencian terhadap pria, mereka lebih mudah mengingat hal-hal negatif tentang lawan jenis yang mereka temui.(1) Oleh karena itu, bijaklah dalam memilih musik apa yang Anda mainkan dalam hidup Anda. Berpartisipasilah dalam musik yang memberikan Anda ketenangan dan kebahagiaan, niscaya kesehatan mental Anda akan cemerlang.
Referensi:
- Rebecchini L. Music, mental health, and immunity. Brain Behav Immun Health. 2021;18:100374. Published 2021 Oct 21. doi:10.1016/j.bbih.2021.100374
- McQuade L, O’Sullivan R. Examining arts and creativity in later life and its impact on older people’s health and wellbeing: a systematic review of the evidence [published online ahead of print, 2023 Mar 11]. Perspect Public Health. 2023;17579139231157533. doi:10.1177/17579139231157533
- Perkins R, Mason-Bertrand A, Fancourt D, Baxter L, Williamon A. How Participatory Music Engagement Supports Mental Well-being: A Meta-Ethnography. Qual Health Res. 2020;30(12):1924-1940. doi:10.1177/1049732320944142
- Gustavson DE, Coleman PL, Iversen JR, Maes HH, Gordon RL, Lense MD. Mental health and music engagement: review, framework, and guidelines for future studies. Transl Psychiatry. 2021;11(1):370. Published 2021 Jun 22. doi:10.1038/s41398-021-01483-8
Baca artikel lainnya di PPAB Berani Sehat!