Kunci Anamnesis, The Sacred Seven

Liburan_Florentia Yamin_The Sacred Seven, Kunci Anamnesis

Bagaimana ya cara melakukan anamnesis yang baik?

Pengukuran tensi dalam asesmen vakular

Anamnesis merupakan suatu keterampilan klinis yang perlu dikuasai oleh dokter umum. Anamnesis adalah wawancara pasien yang bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait kondisi yang dialami oleh pasien sehingga dapat ditentukan diagnosis penyakit yang diderita. Perlu dicatat bahwa seorang dokter yang melakukan anamnesis terhadap pasien perlu melakukan komunikasi interpersonal yang baik sehingga pasien dapat merasa nyaman dan menjawab pertanyaan dengan jujur.1

 

Anamnesis yang baik dilakukan secara runtut dan berdasar pada 4 pokok pikiran dan 7 dimensi mutiara anamnesis. Data yang diperlukan antara lain adalah riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat kesehatan keluarga, dan riwayat sosial dan ekonomi. Riwayat penyakit sekarang dapat diartikan juga sebagai keluhan utama dari pasien atau apa yang sedang dialami oleh pasien sekarang yang mengganggu aktivitas sehari-harinya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang terdapat dalam 7 dimensi tersebut.1

 

The Sacred Seven

 

The Sacred Seven atau 7 dimensi mutiara anamnesis merupakan aspek penting yang harus dilakukan dalam melakukan anamnesis kepada pasien. 7 dimensi mutiara tersebut meliputi onset dan kronologi, lokasi, kualitas keluhan, kuantitas keluhan, analisa sistem yang berdampingan dengan keluhan utama, faktor yang memperingan keluhan, dan faktor yang memperberat keluhan.2 

 

  1. Onset dan Kronologi

Pertanyaan mengenai onset dan kronologi dilakukan untuk mengetahui perjalanan penyakit tersebut. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah “Apakah sakit yang diderita semakin baik atau bertambah parah seiring waktu?”1-2

 

  1. Lokasi Sakit

Lokasi dari sakit yang diderita oleh pasien perlu diketahui dengan jelas. Apabila diperlukan, dokter dapat mengajukan beberapa pertanyaan agar dapat memperoleh lokasi sejelas dan serinci mungkin karena bisa saja terdapat lebih dari satu penyakit yang dialami oleh pasien. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah “Apakah Anda merasa sakit saat akan mengangkat tangan?”1-2

 

  1. Kualitas Keluhan

Dokter perlu menanyakan apakah pasien menderita sakit yang tajam seperti perih dan tertusuk atau sakit yang tumpul seperti kram dan kolik.1-2

 

  1. Kuantitas Keluhan

Kuantitas keluhan dapat diartikan juga sebagai derajat kesakitan yang dialami pasien. Dalam hal ini, dapat diberikan skala 1-10 agar dapat diketahui lebih jelas. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah “Apakah sakit yang dirasakan mengganggu kegiatan sehari-hari?”1-2

 

  1. Analisa Sistem yang Berdampingan dengan Keluhan Utama

Penyakit yang diderita oleh pasien dapat menimbulkan efek lain pada tubuhnya, sehingga perlu ditanyakan keluhan lain yang ikut menyertai penyakit tersebut.1-2

 

  1. Faktor yang Memperberat Keluhan

Dokter dapat menanyakan apakah terdapat kegiatan, aktivitas fisik, atau makanan yang memperberat keluhan dari penyakit. Pertanyaan yang dapat diajukan adalah “Apakah sakit Anda bertambah setelah minum kopi?”1-2

 

  1. Faktor yang Memperingan Keluhan

Sebaliknya, ditanyakan juga apakah terdapat usaha pasien dalam memperingan keluhan tersebut. Usaha tersebut bisa dalam bentuk obat-obatan, makanan, dan sebagainya.1-2

 

Kunci agar dapat melakukan anamnesis yang baik dapat berpedoman pada 7 dimensi mutiara yang telah disampaikan, namun tidak terbatas pada itu saja. Melakukan anamnesis harus disesuaikan dengan kondisi pasien masing-masing. Penulis berharap, artikel ini dapat membantu para dokter di luar sana dalam melakukan anamnesis dengan baik.

 

Referensi:

 

  1. Oktaviani NP. Penerapan metode statistical extraction information pada keluhan pasien [dissertation]. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia; 2019.
  2. Dhani R, Wachid P, Veronika IB. History taking – anamnesis [Internet]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Available from: https://fk.uns.ac.id/static/file/Manual_Semester_II-2012.pdf.

 

Share your thoughts